Hari ini kembali ku menemukan beberapa catatanku yang sempat tercecer dari tahun 2007 s/d 2008 yang lalu yang belum sempat aku posting ke dalam blogku ini. Bahkan aku sendiri sempat lupa dan baru menemukannya kembali ketika sedang mencari sesuatu. Makanya hari ini aku coba kembali mempostingnya.Ya, lumayanlah buat baca-baca. Ntu juga kalo mau bacanya... mau baca syukur, nggak ya kudu...^_^ Piss!
Senja di Barat Puncak Gn. Ciremai 3078 mdpl.
Jawa Barat
17 Agustus 2007.
Jauh membentang luas...
dia hadir membawa keindahan
Shiloet kemerahannya tlah menggores birunya cakrawala
Kurasakan kedamaian bersamanya.
Rasa letih ketika mendaki pun hilang
setelah melihat keindahannya
kini...
biarkanlah aku mengabadikannya
dalam koleksi album fotoku
Sore itu sekitar jam 17:30 Wib kami berdiri tepat di Puncak tertinggi di Jawa Barat menyaksikan keindahan senja di barat puncak Gunung Ciremai. Keindahannya tlah membuat kami lupa akan semua pikiran2 yang penat stlah beberapa hari sibuk dengan rutinitas pekerjaan.
Mengayuh Pedal Hingga Waduk Jatiluhur Purwakarta
21 Januari 2008
21 Januari 2008
Perjalanan hari ini aku hanya bertemankan bayangan dan ini merupakan perjalanan pertamaku seorang diri. Tujuan perjalananku pagi ini bersepeda ke Jatiluhur Purwakarta. ya... suatu perjalanan yg lumayan jauh bila diukur dengan sepeda. Karena jarak dari Cikampek ke Jatiluhur memang lumayan cukup jauh juga sekitar ± 26 km.
Pagi2 sekali sebelum matahari pagi terbit aku berangkat dengan menggunakan sepedaku yang terbilang udah ketinggalan jaman untuk saat ini. Tapi bagiku dia merupakan sahabatku yg selalu menemaniku dikala jenuh/bosan menghampiri. Beberapa makanan aku masukkan dalam tas, lumayan buat bekal di perjalanan ^_^.
Perjalanan dari Cikampek ke Jatiluhur dapat di tempuh dengan waktu ± 2 jam bila di tempuh tanpa beristirahat. Semakin siang matahari terasa panas, sinarnya terasa sekali meresap kedalam kulitku. Perjalanan masih sangat jauh, kakiku pun terus berputar mengayuh pedal sepeda agar terus berjalan hingga sampai ditujuan.
Akhirnya setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang sampailah aku di danau Jatiluhur, danau yang menjadi kebanggaan warga Purwakarta. Perutku rupanya sudah ga bisa diajak kompromi nih sudah mulai memanggil-manggil terus. Bekal yang dibawa dari rumah aku keluarkan untuk mengisi perutku yang udah lapar sambil menikmati indahnya danau Jatiluhur.
Gunung Slamet 3428 mdpl Bambangan Jawa Tengah
29 s/d 31 Desember 2008
Tiga hari tepat menjelang pergantian tahun baru, dari 2007 ke 2008, kami bertolak ke Purbalingga. Tujuan perjalanan kami kali ini adalah Gunung Slamet. Beberapa ransel beserta peralatan dan perbekalan logistik telah kami persiapkan.
Jam 20:00 Wib Bus yang kami tumpangi pun berangkat dan kami pun terlelap tidur didalamnya. kami sengaja tidur agar saat sampai ditempat tujuan dalam keadaan fresh.
Pagi masih sunyi senyap. Sinar matahari pun belum menerangi jagad raya. Lampu2x rumah penduduk mulai meredup, bertanda pagi mulai merayap.
"Alhamdulillah, setelah menempuh perjalanan kurang lebih 9 jam, akhirnya kami slamet tiba ditujuan" kami mengucap syukur. Pagi itu kami tlah berada di kaki gunung Slamet tepatnya di Desa Bambangan Purbalingga Jawa Tengah. Sesampainya disana kami pun sejenak istirahat untuk shalat Subuh dan mengurus administrasi pendakian sekalian mengisi perut kami yg lapar. "He..he.., maklum slama diperjalanan kami berpuasa". Selasai mengurus administrasi dan megisi perut, kami segera bersiap-siap serta mengecek kembali perlengkapan.
Untuk melakukan pendakian ke Gunung Slamet kita dapat menempuh tiga jalur pendakian yaitu Jalur Guci (Kali Wadas), Batu Raden, dan Bambangan. Dalam perjalanan ini kami memilih melakukan pendakian melalui jalur Bambangan Purbalingga, karena jalur ini merupakan jalur yang banyak dipilih para pendaki selain itu juga jalur ini yang memiliki rute pendek di banding jalur yang lainnya.
Hari mulai terang. Pagi itu jam tlah menunjukan pukul 08:00 pagi kami pun sejenak berkumpul untuk melakukan doa bersama demi keselamatan kami selama di perjalanan. Selesai berdoa kami pun melangkahkan kaki kami tuk menyusuri jalan setapak di areal perkebunan milik para petani setempat. Belum jauh kami berjalan di awal perjalanan kami harus berjalan dibawah guyuran hujan gerimis. Beruntung hujan tak berlangsung lama dan perjalanan bisa kami lanjutkan kembali. Di sepanjang perjalanan pemandangan begitu indah terlihat, kami bagaikan melihat lukisan-lukisan nyata karya sang pencipta yang takkan pernah kami temukan di kota. Setelah mendaki selama kurang lebih delapan jam kamipun sampai di Pos Samaranthu diketinggian sekitar 3000 mdpl. Dan kami pun memutuskan untuk ngecamp semalam karena saat itu cuaca memang lagi kurang bersahabat, kabut pun telah menyelimuti dan menutupi pandangan kami serta angin pun bertiup sangat kencang sehingga kami memutuskan melanjutkan perjalanan keesokan harinya.
Pagi telah datang kembali kami pun terbagunkan oleh ramainya kicauan burung yang menyambut datangnya pagi. Stlah beres berkemas dan sarapan kami langsung melanjutkan pendakian menuju Puncak. Sayang stlah sampai di puncak kabut kembali menyelimuti sehingga kami tidak bisa berlama-lama berada di atas puncak gunung Slamet untuk memanjakan mata kami menykasikan karya sang Pencipta dan pada akhirnya kami pun memutuskan untuk turun kembali.
0 komentar:
Posting Komentar