Halaman

Welcome!

Sudah Pantaskah Kita Mengaku Sebagai Pecinta Alam??


Salam Lestari... Semoga Lestari Selalu buat para Pecinta Alam Se Indonesia.
Pada tulisan kali ini, saya ingin membahas tentang komunitas Pecinta Alam yang belakangan ini semakin bertambah jumlahnya. Saat ini komunitas Pecinta Alam semakin banyak bermunculan. Tapi kenapa alam ko malah menjadi lebih kotor dan rusak? Sampah-sampah plastik berserakan dimana-mana. Coretan-coretan cat tlah menunutupi batu-batu besar dan tebing-tebing yang menjulang di atas gunung. Dengan bangganya para Pecinta Alam (ngakunya sih...) menuliskan nama-nama komunitasnya di atas bebatuan. Dengan keadaan seperti itu saat ini sudah pantaskah kita mengaku sebagai Pecinta Alam??
Saya yakin, memang tidak semua Komunitas Pecinta Alam seperti ini. Saya di sini tidak bermaksud menyalahkan bahwa semua yang mengklaim / mengaku “pencinta alam” itu seperti ini. Namun saya hanya ingin sedikit mengkritisi sebagian oknum Pecinta Alam.
Ini semua adalah kenyataan yang pernah saya saksikan langsung ketika mendaki ke beberapa gunung di pulau Jawa. Dan saya yakin, Rekan-rekan sekalian yang pernah naik gunung,  mungkin pernah mendapati hal seperti ini.

2 komentar:

Ambu Langit mengatakan...

betulll banget... PA kadang pas juga tuk disebut Perusak ALam..

Sahabat Sepeda mengatakan...

PA (Pura-pura Pecinta Alam) mungkin itu cocok juga bu Nur.

Posting Komentar